bulungan music
Minggu, 06 Februari 2011
Sabtu, 30 Oktober 2010
Minggu, 24 Oktober 2010
RESAHKU
RESAHKU
Resahku adalah samudra
Langitku begitu keras
Adalah rasaku yang asing
Yang tak dapat kukenal lagi
Dimanakah damai itu ada
Dimanakah tentram itu ada
Dimanakah bahagia itu ada, dimana ........
Kapankah semuanya itu datang padaku,
Damai tentram dan bahagia
Oh Tuhan Berikanlah semua padaku
Damai, Tentram dan bahagia ..........
(Blitar 1979)
Asal-asalan bikinnya ya beginilah hasilnya dan cuma sepotong ....
(Biar serius paling juga segitu gitu aja hasilnya he he)
Resahku adalah samudra
Langitku begitu keras
Adalah rasaku yang asing
Yang tak dapat kukenal lagi
Dimanakah damai itu ada
Dimanakah tentram itu ada
Dimanakah bahagia itu ada, dimana ........
Kapankah semuanya itu datang padaku,
Damai tentram dan bahagia
Oh Tuhan Berikanlah semua padaku
Damai, Tentram dan bahagia ..........
(Blitar 1979)
Asal-asalan bikinnya ya beginilah hasilnya dan cuma sepotong ....
(Biar serius paling juga segitu gitu aja hasilnya he he)
Senin, 27 September 2010
BAHAYA AIDS
BAHAYA AIDS
Vokal : Helmy Pesolima
Lagu/Lirik : A. Tjatjuk Ch Rofiq
Waspadalah wahai semua, AIDS penyakit berbahaya, yang tiada obatnya
Mulanya tiada terasa perlahan dia menyiksa sampai ajal tiba
Keluarga kecil sejahtera, rukun dalam rumah tangga, hidup yang bahagia
Jadi benteng pertahanan, mencegah hadirnya AIDS yang berbahaya
Reff : Infeksi virus HIV dapat menyerang siapa saja
Main cinta sembarangan dengan siapa saja, sangatlah berbahaya
Berganti ganti pasangan, di dalam bercinta, mengundang hadirnya HIV
Perilaku yang menyimpang di dalam bercinta jangan dilakukan
Di dalam bermain cinta, lakukanlah dengan wajar, cari yang aman saja
Darah dan jarum suntik yang tercemar HIV, sumber penularan
Rasa takut akan dosa taat hidup beragama tanamkan dalam jiwa
Agar kita terhindar dari penyakit AIDS yang berbahaya
...................kembali ke reff .... .....
catatan
Lagu ini saya ciptakan tahun 1995 untuk diikutkan dalam lomba Cipta Lagu Pencegahan dan Penanggulangan HIV Aids Melalui Ketahanan Keluarga yang diselenggarakan oleh BKKBN Pusat dan Alhamdulillah berhasil menjadi juara I .......
Vokal : Helmy Pesolima
Lagu/Lirik : A. Tjatjuk Ch Rofiq
Waspadalah wahai semua, AIDS penyakit berbahaya, yang tiada obatnya
Mulanya tiada terasa perlahan dia menyiksa sampai ajal tiba
Keluarga kecil sejahtera, rukun dalam rumah tangga, hidup yang bahagia
Jadi benteng pertahanan, mencegah hadirnya AIDS yang berbahaya
Reff : Infeksi virus HIV dapat menyerang siapa saja
Main cinta sembarangan dengan siapa saja, sangatlah berbahaya
Berganti ganti pasangan, di dalam bercinta, mengundang hadirnya HIV
Perilaku yang menyimpang di dalam bercinta jangan dilakukan
Di dalam bermain cinta, lakukanlah dengan wajar, cari yang aman saja
Darah dan jarum suntik yang tercemar HIV, sumber penularan
Rasa takut akan dosa taat hidup beragama tanamkan dalam jiwa
Agar kita terhindar dari penyakit AIDS yang berbahaya
...................kembali ke reff .... .....
catatan
Lagu ini saya ciptakan tahun 1995 untuk diikutkan dalam lomba Cipta Lagu Pencegahan dan Penanggulangan HIV Aids Melalui Ketahanan Keluarga yang diselenggarakan oleh BKKBN Pusat dan Alhamdulillah berhasil menjadi juara I .......
Jumat, 24 September 2010
Jumat, 17 September 2010
Dalam Nada Duka
Desah dalam nada duka, terlelap dalam kepalsuan
Senyum yang senantiasa mengembang
Hanya dalam rona wajah, terpaksa
Desah dalam nada duka. nestapa pada relung jiwa
Terpancang pada tonggak kesepian,
dan kesendirian yang nyata
Sering aku bertanya, Namun pada diriku sendiri
Mengapa bahagia hanya bayangan semu
Sedang nestapa seakan akan
Dalam rona merah yang menyala
Seolah membakar jiwa yang makin hangus jua
yang makin hangus jua
Desah dlam nada duka, Nestapa pada relung jiwa
Tanpa semangat di matanya
dan tetap dalam nada duka
Senyum yang senantiasa mengembang
Hanya dalam rona wajah, terpaksa
Desah dalam nada duka. nestapa pada relung jiwa
Terpancang pada tonggak kesepian,
dan kesendirian yang nyata
Sering aku bertanya, Namun pada diriku sendiri
Mengapa bahagia hanya bayangan semu
Sedang nestapa seakan akan
Dalam rona merah yang menyala
Seolah membakar jiwa yang makin hangus jua
yang makin hangus jua
Desah dlam nada duka, Nestapa pada relung jiwa
Tanpa semangat di matanya
dan tetap dalam nada duka
Alhamdulillah
Dalam keheningan malam, di temaram cahya bintang
Langit cerah tak berawan, kurasakan betapa indah ciptaan Tuhan
Di tepian sungai Kayan, sejenak aku renungkan
Betapa besar kuasaMu, atas alam dan semua penghuninya
Tiada terasa bibirku bergumam, menyebut kebesaranMu
Allahhuakbar
Dalam heningku, kusyukuri nikmat dan karuniamu
Dan kuteriakkan alhamdulillah .......
Langit cerah tak berawan, kurasakan betapa indah ciptaan Tuhan
Di tepian sungai Kayan, sejenak aku renungkan
Betapa besar kuasaMu, atas alam dan semua penghuninya
Tiada terasa bibirku bergumam, menyebut kebesaranMu
Allahhuakbar
Dalam heningku, kusyukuri nikmat dan karuniamu
Dan kuteriakkan alhamdulillah .......
Langganan:
Postingan (Atom)